Jumat, 01 Juni 2012

Sahabat Terkasih

Lagi- lagi aku melihat punggung itu menjauh dari penglihatanku
Sedikit demi sedikit
Pasti dan terukur
Punggung yang ringkih tapi berjiwa tegar
Punggung sahabat terkasih
Dibawah sinar temaram
Dipijakan sempit dan pengap
Penghubung ruang atas dan bawah
Aku harus menutupi perasaanku
"Aku tak ingin kau menjauh dariku"
"Aku tak ingin kehilanganmu"
Biarkan jam dinding tak berdetak
Biarkan kita larut dengan perbincangan kita
Biarkan kita tetap riang didalam senda gurau....
Kau sahabat terkasih
Kau guru tentang  persahabatan
Kau kakak terkasih
Kau.............................
.......................................
Habis kata-kataku tuk melukiskanmu
Kau terlalu indah untuk dimaknakan dalam kata-kata
Ataukah aku yang tak pandai berkata-kata?

Bicaramu adalah nada-nada petuah
Lakumu bermakna
Tertawamu bagai alunan musik piano
Marahmu?
Aku tak pernah melihat amarahmu
Yang kurasa adalah aliran kebijaksanaan dari lakumu.....
Ketika ku sedang tertimpa musibah
Kau bagaikan Sang Dewi yang menjemput kerikil
Penghalang aliran sungai
Dengan apa kuharus berterimakasih? kata-kata?Aku tak pandai berkata-kata!

Tuhan cinta akan persahabatan
Maka.....
Ridhoilah pesahabatan kami....
"Sungguh aku tak ingin berpisah dengannya"
 Sebuah asa sekaligus do`a

Tidak ada komentar:

Posting Komentar