Minggu, 09 Oktober 2011

Amunisi Meraih Mimpi

Bukan hanya prajurit bersenjata di medan perang yang perlu cadangan amunisi ….
Begitu juga dalam meraih tujuan maupun impian. Percuma punya keinginan setinggi langit kalau nggak dibekali faktor X yang mendukung.
Setidaknya, ada 10 amunisi diperlukan untuk meraih apa yang kita inginkan.

1. Harus Menginjak Bumi

Nenek bilang, salah satu hal yang dibutuhkan manusia untuk bisa survive adalah memiliki harapan. Betul, sih… tapi kalau harapannya terlalu muluk, bisa-bisa kita stres sendiri karena mewujudkannya nyaris mustahil.
Misalnya, nih, berharap jadi supermodel internasional saat tinggi badan mentok di angka 155 cm. Atau, suara fals tapi ngotot pengen jadi Indonesian Idol. Hellow?!
Pasang target boleh, tapi tetap realistis, dong. Pilih-pilih, mana yang bisa diwujudkan (meski butuh usaha keras), dan mana yang cukup dijadikan lamunan menjelang tidur.

2. Sabar ya …

sabar ya teh..., jangan sedih!
sabar ya teh..., jangan sedih!
Jangan samakan keinginan dengan mi instan yang hanya dalam hitungan menit langsung matang. Angelina Jolie aja nggak langsung sukses begitu menginjakkan kaki di Hollywood.
Perlu waktu bertahun-tahun berkarier di dunia akting sebelum dapat peran bergengsi di layar lebar. Jadi, jangan buru-buru menyerah kalau impian kita belum tercapai. Mungkin memang belum saatnya aja ….

3. Tekad Nekat

Kadang, dalam mencapai tujuan, tuh, kita ibarat main saham. Semakin besar bertaruh, semakin besar pula kemungkinan meraih untung berlipat ganda. Nggak jarang, kenekatan dibutuhkan – tentunya nekat dalam arti positif dan melalui perhitungan matang, ya.
Jika kita yakin akan sesuatu, boleh, deh, sedikit bertaruh. Mau jadi bintang film terkenal, misalnya, tentu akan sulit bila kita keukeuh tinggal di kota kecil. Mau nggak mau, harus berani mengadu nasib ke Jakarta dan meninggalkan kehidupan nyaman kita selama ini. Yang penting, pastikan membuat semua keputusan dengan matang, supaya nggak menyesal nanti.

4. Prioritas Jelas

Punya segudang impian sah-sah aja. Tapi berhubung kita nggak punya jin ajaib yang bisa mengabulkan semua keinginan dalam sekejab, menyusun daftar prioritas wajib hukumnya.
Nggak perlu, deh, memaksakan diri untuk punya mobil sekaligus rumah pribadi sebelum usia 30 – kecuali kita sukses banget, atau memang turunan tajir, he he he.
Realistis aja, deh. Kalau uang cuma cukup untuk memenuhi satu keinginan, yang lain ngalah dulu, dong. Urutkan sesuai kebutuhan. Kalau serakah, bisa-bisa malah nggak ada yang kesampaian ….

5. Kejar Deadline

ingat deadline
ingat deadline
Bukan cuma urusan kerja dan kuliah yang butuh deadline, kita juga harus memberikan tenggat waktu buat tujuan kita, sehingga terpacu terus mencapainya. Kalau dibiarkan tanpa tenggat, biasanya, nih, kita jadi terlalu santai dan kurang termotivasi.
Nggak usah beri tenggat terlalu muluk, buat aja yang kira-kira bisa kita penuhi. Misalnya, tujuan kita adalah hidup senang di usia 40. Maka, bikin target menabung di kala masih lajang – mumpung belum memiliki ‘tanggungan’.
Tentukan juga target penghasilan – kalau di perusahaan sekarang pendapatan kita nggak mengalami perkembangan berarti, nggak ada salahnya pindah ke perusahaan yang mau menggaji kita lebih.

6. Tim Hore

Meskipun faktor ini bersifat eksternal, fungsinya besar juga. Lihat aja di pertandingan olahraga, pemainnya bakal semakin terpacu kalau suporternya heboh menyemangati. Lawan juga bisa minder melihat dukungan yang ’spektakuler’.
Di saat kita hampir menyerah, maupun kehilangan motivasi, para suporter yang terdiri atas orang-orang terdekat pasti terasa banget fungsinya. Ortu bisa diandalkan, sahabat siap sedia, apalagi kalau pacar juga mendukung… makin semangat, deh!

7. Jaring Jejaring

jejaring
jejaring
Jangan pernah meremehkan rekan kerja atau teman yang pernah mampir dalam hidup kita. Bukan nggak mungkin kalau suatu saat salah satu dari mereka menjadi kunci keberhasilan kita.
Makanya, tetap jaga relasi dan kontak. Semakin banyak teman, artinya semakin banyak pintu bantuan terbuka – meski sebagian dari mereka sikapnya nyebelin banget, he he he (sabar aja…).

8. Hokus Fokus

Niatnya bermalam Minggu dengan diktat dan makalah, eh, kita malah tergoda ajakan si dia buat nonton film terbaru di bioskop. Padahal ujian di depan mata, dan sebelumnya kita udah bertekad memperbaiki IPK yang jeblok. Mentok-mentok, belajar dengan sistem kebut semalam lagi, deh.
Meski sulit dan biasanya butuh mengorbankan kesenangan, kita perlu fokus. Jangan pikirkan ribetnya proses, tapi bayangkan aja kesenangan yang kita dapat bila tujuan tercapai.

9. Tetap Semangat

Percaya, deh, kalimat di atas bukan basa-basi. Sering kali kita berhenti di tengah jalan karena semangat yang kita miliki di awal memudar. Menjaga semangat tetap menyala memang susah-susah gampang.
Kita butuh ‘api besar’ untuk bahan bakarnya. Menanamkan dalam diri tujuan kita setiap bangun tidur bukan berarti ambisius, kok. Jadi …, tetap semangat!

10. Usaha dan Doa

Hal terakhir ini nggak perlu dipertanyakan lagi, dong. Setiap usaha sepenuh hati yang diiringi doa mudah-mudahan membuahkan hasil yang baik. Sip, deh!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar